Senin, 27 Januari 2014

4.4 SIKLUS KEUANGAN

Siklus Keuangan adalah kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal termasuk kas.

Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

Siklus Keuangan mempunyai tujuan khusus yaitu perencanaan dan pengawasan, data penjualan dan konsumen, pengendaliaan ketersediaan dan menyediakan informasi tentang kas, penjualan dan konsumen.

Siklus Keuangan terdiri dari:

  1. Jurnal Pemasukan
  2. Jurnal Buku Besar
  3. Neraca
  4. Laporan Laba/Rugi dll
Sumber :

4.3 SIKLUS PRODUKSI

Siklus Produksi merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas dalam siklus produksi, antara lain :

  1. Desain produk
    Mendesain produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, fungsi, dan meminimalkan biaya produksi . Aktivitas ini menciptakan dua dokumen utama adalah Daftar bahan baku (BOM) dan Daftar operasi (Routing). Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.

    Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagai alternatif desain produk. Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
  2. Perencanaan dan penjadwalan
    Dua metode perencanaan produksi yang umum :
    - MRP-II : Push manufacturing MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan.

    - JIT : Pull Manufacturing Tujuannya adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

    Dokumen yang digunakan dalam perencanaan produksi:
    - Jadwal induk produksi (MPS) : menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.

    - Permintaan bahan baku : mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.

    - Kartu perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan. Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
  3. Operasi produksi
    Salah satu penggunaan TI dalam proses produksi adalah Computer Integrated Manufacturing (CIM)  seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
    - Bahan baku yang digunakan
    - Jam tenaga kerja yang digunakan
    - Operasi mesin yang dilakukan
    - Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
    - Akuntansi Biaya

Prosedur Siklus Produksi
Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.

  1. Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.
  2. Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

Pengendalian Siklus Produksi
Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :

  1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
  2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
  3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

Ancaman-ancamannya

  • Transaksi yang tidak diotorisasi
  • Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
  • Kesalahan pencatatan dan posting
  • Kehilangan data
  • Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas

Model Siklus Produksi
Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan, data siklus produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.
Entitas barang dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum data mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk memproduksi barang.

Sumber :
http://siaaprecia.blogspot.com/2012/04/6-siklus-produksi-dan-persediaan.html

4.2 SIKLUS PENGELUARAN

Tujuan dari Siklus Pengeluaran kas adalah untuk mengubah kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis.

Bila barang dagangan atau barang lain yang sudah dibeli kemudian dikembalikan lagi atau penyesuaian harga sedang diusahakan. Biasanya pembeli akan mengadakan hubungan dengan penjuala secara tertulis. Keterangan mengenai hal itu dapat dinyatakan melalui surat atau dapat juga digunakan Memo Debit atau Nota Debit.
Debitur mungkin menggunakan tembusan dari Memo Debit tersebut sebagai dasar untuk pencatatan, atau menunggu jawaban dari kredit yang biasanya akan berbentuk Memo Kredit atau Nota Kredit.

Tujuan utama dari sistem pengeluaran kas adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Tahapan – tahapan dari sistem pengeluaran kas yaitu :

  1. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
  2. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok.
  3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar.

Terdapat 3 departemen dalam sistem pengeluaran kas :

  1. Bagian Utang Usaha
    Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya kebagian pengeluaran kas.
  2. Bagian Pegeluaran kas
    Menerima paket voucher dan meninjau  berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor voucher serta data lain yang terkait dalam daftar cek, yang juga disebut sebagai jurnal pengeluaran kas.
  3. Bagian Buku Besar
    Menerima voucher journal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Mencatat ke akun pengendali utang usaha dan akun kas dalam buku besar serta merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan ikhtisar buku pembantu utang usaha.
Ringkasan Pengendalian Siklus Pengeluaran

Aktivitas Pengendalian
Sistem Pemrosesan Pembelian
Sistem Pengeluaran Kas
Otorisasi transaksi


Pemisahan Pekerjaan





Supervisi
Catatan akuntansi




Akses




Verifikasi independen
Pengendalian persediaan


Pengendalian persediaan dipisahkan dari bagian pembelian dan penyimpanan persediaan. Buku besar utang usaha terpisah dari buku besar.
Bagian penerimaan
Buku pembantu utang usaha, buku besar, file permintaan pembelian, file laporan penerimaan.

Keamanan fisik aktiva. Batasi akses hanya ke catatan akuntansi diatas.


Bagian utang dagang merekonsiliasi berbagai dokumen sumber sebelum mencatat kewajiban. Bagian buku besar merekonsiliasi akurasi umum proses tersebut
Bagian utang usaha mengotorisasi pembayaran

Pisahkan bagian buku besar pembantu utang usaha, pengeluaran kas dan buku besar.



File voucher utang, buku pembanyu utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar.

Keamanan yang memadai atas kas. Batasi akses ke berbagai catatan akuntansi di atas.

Peninjauan akhir oleh bagian pengeluaran kas. Rekonsiliasi keseluruhan oleh bagian buku besar. Rekonsiliasi keseluruhan oleh bagian buku besar. Rekonsiliasi bank secara berkala oleh kontroler.
Sumber :

4.1 SIKLUS PENDAPATAN

Siklus Pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut. Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.
Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan, diantaranya :
  1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
    - Mengambil pesanan pelanggan
    - Persetujuan kredit
    - Memeriksa ketersediaan persediaan
    - Menjawab permintaan pelanggan
  2. Pengiriman barang
    - Ambil dan pak pesanan
    - Kirim pesanan
  3. Penagihan dan piutang usaha
    - Penagihan
    - Pemeliharaan data piutang usaha
    - Pengecualian : Peyeseuaian rekening dan penghapusan
  4. Penagihan kas
    - Menangani kiriman uang pelanggan
    - Menyimpannya ke bank
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Tujuan – tujuann lain :
  • Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
  • Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
  • Semua transaksi yang valid dan disahkan telah dicatat
  • Semua transaksi dicatat dengan akurat
  • Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
  • Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
Ancaman dan Pengendalian dalam siklus pendapatan
Proses /Aktivitas
Ancaman
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan
Entri pesanan penjualan
1. pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat
Pemeriksaan edit entri data
2. Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catt. Kredit buruk
Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat atas saldo rek. pelanggan
3. Legitimasi pesanan
Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan sertifikat digital untuk e-biz
4. Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga
Sistem pengendalian persediaan
Pengiriman
5. Kesalahan pengiriman: barang dag., jumlah dan alamat yang salah
Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan: pemindai kode garis
Pengendalian aplikasi entri data
6. Pencurian persediaan
Batasi akses fisik ke persediaan
Penagihan dan piutang usaha
7. Kegagalan untuk menagih pelanggan
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan
8. Kesalahan dalam penagihan
Pengendalian edit entri data
Daftar harga
9. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar: laporan bulanan ke pelanggan
Penagihan kas
10. Pencurian kas
Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan
Rekonsiliasi periodic laporan bank dengan catt seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas
Masalah - masalahpengendalian umum
11. Kehilangan data
Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana; pengendalian akses (secara fisik dan logis)
12. Kinerja yang buruk
Persiapan dan tinjauan laporan kinerja
Sumber :